Kita tidak dapat menyangkali akan adanya ‘motif akomodasi’ dan ‘motif distansi’ yang saling bergumul di dalam keseluruhan pikiran ‘apologetis’, dan di dalam usaha untuk menyesuaikan iman Kristen dengan pikiran dan kebudayaan pada waktu tertentu. Apa yang dikatakan ini selalu ada supaya Injil Yesus Kristus didengar dan dimengerti oleh manusia dengan berlatar belakang kebudayaannya pada setiap ruang dan waktu tertentu. Usaha ini jelas sekali pada para apologet. Mereka mengkonfrontasikan dan menyesuaikan Injil dengan pikiran dan ilmu (filsafat) Yunani. Peristilahan dan dunia pikiran Hellenisme digunakan untuk mengungkapkan kabar baik tentang Allah dalam Yesus Kristus. Salah satu contoh yang paling spesifik yang dapat ditunjukkan di sini ialah: doktrin tentang logos.