Bergereja dengan Cita Rasa Indonesia
(Bagian pertama)
Oleh: A. G.
Hadzarmawit Netti
Catatan
pendahuluan
MENG-HARI-INI-KAN
INJIL DI BUMI PANCASILA – Bergereja
dengan Cita Rasa Indonesia. Demikianlah judul buku karya Ebenhaizer
I. Nuban Timo (selanjutnya dalam tulisan ini saya sapa, Nuban Timo). Buku
tersebut diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia Jakarta tahun 2017. Tebal buku: xxxi
+ 487 halaman, terdiri atas dua jilid; jilid pertama enam bab dan jilid kedua
enam belas bab. Pada kulit belakang buku, saya terkesan dengan selayang pandang
tentang buku tersebut, khususnya pada kalimat alinea ketiga yang berbunyi:
“Buku ini menyodorkan aroma keindonesiaan dari Gereja. Tanpa membuang
Calvinisme, Lutheranisme, dan sebagainya—karena semua itu tetap diperlukan
sebagai kerangka teoretik—buku ini berupaya merumuskan pemahaman Indonesia
tentang Gereja sebagai hasil pergulatan di bumi Pancasila. Dari situ,
diharapkan muncul realitas primordial dan nasional bagi eklesiologi khas
Indonesia. Kiranya, buku ini bisa menjadi bacaan yang layak didalami bukan
hanya para mahasiswa atau dosen teologi, melainkan juga menjadi bahan
perenungan bagi para warga Gereja umumnya” (alinea ketiga, pada kulit belakang
buku, Ibid.),