Oleh: A. G. Hadzarmawit Netti
Vibrasi kepeloporan memberi petunjuk tentang potensi seseorang dalam hubungannya dengan jabatan terkemuka, atau posisi (kedudukan) terpandang, terhormat misalnya: jabatan Presiden, Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
Setiap putera terbaik bangsa yang mendambakan jabatan presiden dan wakil presiden serta setiap putra terbaik daerah yang ingin menjadi gubernur, bupati dan walikota, niscaya mempunyai vibrasi kepeloporan dalam dirinya yang dapat dideteksi. Lembaga Survei melakukan survei dengan metode tertentu untuk mengetahui dan/atau menetapkan elektabilitas seseorang dalam kaitannya dengan posisi yang diincar, misalnya presiden.
Namun saya mendeteksi vibrasi kepeloporan seseorang dengan metode teori vibrasi. Untuk mendeteksi vibrasi kepeloporan seorang tokoh dalam hubungannya dengan jabatan-jabatan yang disebutkan di atas, saya hanya membutuhkan waktu tenang sekitar 5 menit untuk membatin (memikir dalam hati; memikirkan sampai meresap ke dalam hati) dan berbatin (berkata dan/atau membaca dalam hati—apakah tokoh ini memiliki vibrasi kepeloporan atau tidak—berdasarkan intellectual faculty (nous) yang ada dalam diri saya. Selesai membatin dan berbatin, saya langsung mengetahui skor vibrasi kepeloporan tokoh tersebut dalam hubungannya dengan jabatan yang dideteksi. Skor vibrasi kepeloporan batas bawah sebesar 80. Dan skor vibrasi kepeloporan batas atas sebesar 120.