Berkenaan
dengan lima catatan yang dikemukakan di atas ini, saya ingin mengomentari tanggapan Korrie Layun Rampan, terkait dengan
buku Kristen
Dalam Sastra Indonesia, yang terdapat pada halaman 151 – 152 bukunya
yang berjudul, Kesusastraan Tanpa Kehadiran Sastra – Himpunan Esai dan Kritik (yayasan
arus jakarta, 1984). Tanggapan
Korrie Layun Rampan atas buku saya itu, saya peroleh pada tahun 2012 dari
sahabat saya, Drs. Yohanes Sehandi, M.Si., dosen bahasa dan sastra Indonesia di
Universitas Flores.
Pertama
Korrie Layun
Rampan (untuk selanjutnya akan saya sapa, Korrie) mengatakan begini: “Sebenarnya pokok masalah Kristen dalam
Sastra Indonesia ini yang
bertolak dari isi ceramah Pater Dick Hartoko: ‘Mengerling Sastra Indonesia
dari Sudut Kristen’…” Pernyataan ini
salah. Tema “Kristen Dalam Sastra Indonesia” dipersiapkan dan
disodorkan oleh Pengurus Dewan Kesenian Jakarta kepada Dick Hartoko untuk
diceramahkan. Tetapi ternyata terhadap tema tersebut Dick Hartoko mengubahnya
secara sepihak menjadi, “Mengerling Sastra
Indonesia
dari Sudut Kristen”.