Oleh: A. G.
Hadzarmawit Netti
Gambar: Intisari Online |
KETIKA
membaca buku Ioanes Rakhmat, Beragama
dalam Era Sains Modern (Jakarta. Pustaka Surya Daun 2013), saya teringat kepada Kazuo Murakami, Ph.D,
seorang ahli genetika terkemuka dunia berkebangsaan Jepang. Ia telah terlibat
dalam penelitian ilmu tentang kehidupan selama lebih dari 40 tahun, dan
setengah terakhir dari waktu itu didedikasikan untuk penelitian genetika. Ahli
genetika terkemuka dunia pemenang Max Plank Research Award 1990 dan Japan
Academy Prize 1996 ini, dalam bukunya The
Divine Message of the DNA (2007), mengatakan, antara lain:
“Walaupun pada
awalnya kami percaya bahwa dengan menafsirkan kode genetik itu akan memecahkan misteri
kehidupan, semakin lama semakin jelas
bahwa hidup tidaklah sesederhana itu. Semakin jauh kami mempelajari bahkan satu
sel saja, semakin banyak kami mengerti akan tingkat kerumitannya yang sangat
tinggi. Mekanisme kehidupan adalah sebuah misteri yang mengagumkan. Orang-orang
berbicara mengenai ‘hidup’ seolah kehidupan adalah sesuatu yang sederhana,
tetapi tidak ada seorang manusia pun yang dapat bertahan hidup hanya melalui
usaha secara sadar.