Mezra E. Pellondou |
Telah sujud selembar daun
di Taman Budaya Gerson Poyk
pada malam, 23 Desember 2023
dalam acara “Bincang-bincang Sastra Akhir Tahun”.
sujud selembar daun saat itu
bukan karena diterpa dan dihempaskan
siklon musim kemarau; melainkan lantaran semilir
yang dihembuskan oleh Mezra.
Kini selembar daun itu
kembali dalam keterpencilan dan kesunyian
sebab keterpencilan dan kesunyian adalah pilihannya
di situlah selembar daun itu tetap sujud
sebab sujud adalah penyerahan diri dan kepatuhan,
pemuliaan dan takzim
bukan saja kepada yang menyebut dirinya Aku Ada Yang Aku Ada
melainkan juga terhadap universum, dan sesama penikmat sastra
dan budaya yang ada dan meng-ada di tengah-tengah ruang dan waktu.
Di Taman Budaya Gerson Poyk pada malam 23-12-2023,
tersirat desah sujud selembar daun bersama kohelet:
ada waktu kita menanam
ada waktu kita menuai
ada waktu kita bertemu; ada waktu kita berpisah,
pupuklah kasih sesama manusia di tengah kurun waktu
bertanda nama belum
dalam karya keindahan bernilai abadi.
Mezra, sujud selembar daun itu adalah judul kumpulan puisi
kepunyaanmu; bersitan ketulusan sukmamu
yang kupungut menjadi renungan
dan doaku
di keterpencilan dan kesunyian menyongsong Natal,
Jumat Agung, dan Paskah—Juruselamat, YESUS.
Kupang, 24 Desember 2023
[Jam 01: 35, dini hari Minggu]
a. g. hadzarmawit netti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar