(Oleh: A.G.
Hadzarmawit Netti)
Ilustrasi: www.vebidoo.de |
Catatan antara (pertama)
(1).
Berkenaan dengan 212 tokoh yang disebutkan di atas ini, lima
belas tokoh saja yang profilnya terdapat dalam BookerWorm.com sebagai Authors,
yaitu: Mudji Sutrisno, Willy A.
Hangguman, Idrus, Sitor Situmorang, Budiman
S. Hartoyo, Maman S. Mahayana, Faruk
H.T., Sunardian Wirodono, Sindhunata, Pramoedya Ananta Toer, Yoseph Yapi Taum, Stephanus Djawanai, F. Rahardi, Heru Kesawa Murti, dan A. G.
Hadzarmawit Netti. Sedangkan
pelacakan 197 tokoh lainnya dalam BookerWorm.com dinyatakan: “did not match any documents” sehingga
tidak tercatat sebagai Authors. Padahal bila dilacak di Virtual International Authority File (VIAF), banyak di antara
tokoh-tokoh tersebut memiliki karya tulis di beberapa perpustakaan mancanegara
dan/atau di perpustakaan kelompok VIAF. Dapat ditambahkan pula bahwa sebagian besar tokoh (197 tokoh) yang
disebutkan di atas ini memiliki karya tulis yang tercatat dalam Virtual International Authority File (VIAF),
dan telah memiliki nomor registrasi (VIAF ID) dan International Security Number Identification
(ISNI-test). Di samping itu, ada pula yang sudah terdaftar namanya di VIAF
tanpa pencantuman karya tulis, dan ada pula yang tidak terdaftar karena “did
not match any documents” terkait dengan tokoh tersebut.
(2).
Di antara 212 tokoh yang dicatat di atas, ada 33 tokoh sastrawan yang namanya
dicetak dengan huruf tebal, Mereka adalah “Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh”
menurut penilaian “8 Anggota Tim Penilai”. Dan untuk memudahkan pengenalan, nama
8 anggota tim penilai itu dicetak dengan
huruf tebal kursif (miring). Mengenai “33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh”
dan “8 Anggota Tim Penilai” itu akan saya tinjau dan komentari pada Catatan antara (keempat).
(3).
Selain 212 tokoh disebutkan di atas yang
dilacak, saya lacak pula 375 tokoh
(penulis) buku warga Indonesia yang saya pilih dari “Kepustakaan” buku-buku yang ditulis oleh Dr. M. Rafiek, M.Pd (Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik, 2010);
Suwardi Endraswara (Metodologi Penelitian
Sastra, 2003); Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro (Teori Pengkajian Fiksi, 2012), Jabrochim
[editor] (Teori Penelitian Sastra, 2012),
Rachmat Djoko Pradopo (Prinsip-Prinsip
Kritik Sastra, 1994; Beberapa Teori
Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya, 1995; Pengkajian Puisi, 2012); Nyoman Kutha Ratna (Paradigma
Sosiologi Sastra, 2011; Teori,
Metode, dan Teknik Penelitian Sastra, 2007; Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta, 2005).
Ternyata, ketika 375 tokoh penulis itu dilacak di BookerWorm.com, saya temukan 7 tokoh yang tercatat sebagai Authors yaitu: Iverdixon Tinungki, Zainudin Fananie, Lukman Ali, T. Fatimah Djajasudarma, Rizal Mustansyir,
Damardjati Supadjar, dan Koentjaraningrat.
Dengan demikian, dari 587 tokoh (212
tokoh + 375) yang dilacak, terdapat dua
puluh dua tokoh yang tercatat
sebagai Authors di BookerWorm.com yaitu: Mudji Sutrisno, Willy A. Hangguman, Idrus,
Sitor Situmorang, Budiman S. Hartoyo, Maman S. Mahayana, Faruk H.T., Sunardian
Wirodono, Sindhunata, Pramoedya Ananta Toer, Yoseph Yapi Taum, Stephanus
Djawanai, F. Rahardi, A.G. Hadzarmawit Netti, Iverdixon Tinungki, Zainuddin Fananie, Lukman Ali, T.
Fatimah Djajasudarma. Rizal Mustansyir, Damardjati Supadjar, Koentjaraningrat,
dan Heru Kesawa Murti.
Catatan antara (kedua)
Pada
hari Minggu, 23 Februari 2014 petang, saya melacak lagi 49 tokoh agama Kristen, dan 16 tokoh agama Islam, untuk
mengetahui apakah di antara mereka ada yang tercatat sebagai Authors
dalam BookerWorm.com. Nama 49 tokoh agama Kristen warga
Indonesia itu yakni: J.B. Banawiratma, Indu’ Yohanis Panggalo, Trisno S.
Sutanto, Maureen Rumaser, Wenas Kalangit, John Haba, Yusin Taguchi, Adji A.
Sutama, Andar Ismail, A. Tri Giovanni, Daud Soesilo, Robert Setio, A. Gianto,
Maurits Simatupang, Yakob Y. Tomatala, Tom Jacob, Yakub B. Susabda, Bambang
Rusen Utomo, Anwar Tjen, Julian Sundarsingh, Theresia Huwae, Ruth Kadarmanto,
Anite Solaiman, Sylvana Ranti-Apituley, Asteria T. Aritonang, Anne Kartawijaya,
Riris K. Toha-Sarumpaet, Judy Soebroto, Martin Harun, Ariesto Hadi Sutopo, B.R.
Usman Sihotang, Joas Adiprasetya, Meno Soebagjo, P. Toni Tantiono, Agustinus
Setiawidi, Yonky Karman, S.O. Aitonam, Armand Barus, K.H. Tambur, B.A Pareira,
T.A. Deshi Ramadhani, H.F. Mandaru, R.M.P. Hutabarat, A.H. Kustono, Y.
Tridarmanto. Weinata Sairin, Stephen Tong, Budi Asali, Esra Alfred Soru, Dan nama 17 tokoh agama Islam warga Indonesia itu yakni, Harun Nasution, H. Ahmad Basuni, Ba, T.M. Hasbi
Ashshiddiqi, H. Bustami A. Gani, H. Muchtar Jahya, H.M. Toha Jahya Omar, H.A.
Mukti Ali, Kamal Muchtar, H. Gazali Thaib, K.H.A. Masaddad, K.H. Ali Maksum,
Busjairi Mudjidi, R.H.A. Soenarjo, Ahmad Syafi’i Ma’arif, Nurcholish Madjid, Alfian
Malik, Kautsar Azhari Noer, dan Mohammad Quraish Shihab. Jadi, seluruhnya 65 tokoh.
Dari
49 tokoh agama Kristen tersebut di atas ini, ternyata tidak ada seorang pun
yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com.
Dan banyak pula dari 49 tokoh itu tidak terdaftar dan tidak memiliki karya
tulis yang tersimpan di perpustakaan-perpustakaan kelompok VIAF. Sedangkan dari
17 tokoh Islam, ternyata ada dua tokoh yang tercatat dalam BookerWorm.com sebagai Authors yaitu Harun
Nasution (lahir tahun 1919; meninggal tahun 1998) dan H. Ahmad Basuni, Ba (lahir pada tahun 1920, meninggal pada tahun
1990). Dengan demikian, dari hasil
pelacakan terhadap 653 tokoh (587 tokoh multi spesialisasi dan agama, tambah 66
tokoh [49 tokoh Kristen dan 17 tokoh Islam]), ada dua
puluh lima tokoh yang profilnya
terdapat dalam BookerWorm.com sebagai Authors yaitu: Mudji Sutrisno, Willy
A. Hangguman, Idrus, Sitor Situmorang, Budiman S. Hartoyo, Maman S. Mahayana,
Faruk H.T., Sunardian Wirodono, Sindhunata, Pramoedya Ananta Toer, Yoseph Yapi
Taum, Stephanus Djawanai, F. Rahardi, A.
G. Hadzarmawit Netti, Iverdixon
Tinungki, Zainudin Fananie, Lukman Ali,
T. Fatimah Djajasudarma, Rizal Mustansyir,
Damardjati Supadjar, Heru Kesawa Murti, Koentjaraningrat, Harun Nasution, Alfian Malik, dan H. Ahmad Basuni, Ba.
Catatan antara (ketiga)
Pada
hari Selasa, 25 Februari 2014 malam, jam 23.45, saya mencoba melacak beberapa
teolog dan pengarang kristen warga negara asing yang pernah saya baca karya
tulis mereka baik secara utuh maupun fragmentaris. Saya ingin tahu, apakah di
antara mereka ada yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com. Keingintahuan ini dipicu oleh keheranan
yang muncul di benak saya: mengapa tokoh-tokoh Kristen di Indonesia yang
nama-namanya telah saya sebutkan di atas tidak ada satu pun yang tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com. Mengapa nama dan karya tulis mereka
hanya terdaftar di Virtual International
Authority File (VIAF) saja? Padahal
banyak di antara mereka bergelar Profesor, Doktor!
Ada
56 tokoh kristen warga asing (teolog dan pengarang) yang saya coba
lacak yaitu: Karl Barth, Rudolf Bultmann, Christopher Barth, Reinhold Niebuhr,
Paul Tillich, John A.T. Robinson, Emil Brunner, Dietrich Bonhoeffer, William
Douglas Horden, Harvey Cox, Reginald H. Fuller, A.E. Wilder-Smith, Michael
Cobley, David L. Edwards, Fenton Morley, Erik Routley, W.C. Wand, Bryan Green, E.
Van De Berekamp, Max Warren, C.S. Lewis, E.L. Mascall, T.E. Utley, A. Leonard
Griffith, Frans Johan Eliza Van Lennep, Brigido Batungbakal, David Boulton,
Christopher Evans, Glyn Simon, James Ross, Alec Graham, F. Gerald Downing,
H.E.W. Turner, John Lawrence, C. Leslie Mitton, Eusebius Of Caesarea, Martin
Luther, Yohanes Calvin, Herbert McCabe, Theodore O. Wedel, John Chadwick,
Laurence Freeman, John Macquarrie, A. W. Tozer, David Jenkins, Daniel Jenkins,
R.H. Harrison, Donald Guthrie, B.B. Warfield, James Barr, Charles C. Ryrie, J.
Ruef, Bernard Ramm, Francis Schaeffer, John Wenham, dan Leon Morris
Dari
hasil pelacakan terhadap 56 nama yang disebutkan di atas ini ternyata ada sebelas nama yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com yaitu: Karl Barth, John A.T. Robinson, C.S. Lewis,
John Lawrence, John Chadwick, Laurence Freeman, E. Van De Berekamp, Frans Johan
Eliza Van Lennep, Eusebius Of Caesaria, Michael Cobley, dan A.W. Tozer.
Tokoh
Martin Luther tercatat dalam BookerWorm.com
sebagai Authors. Tetapi Yohanes
Calvin, sekalipun terkenal sebagai reformator gereja kristen, namanya tidak
tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com. Dan selanjutnya, saya temukan pula tokoh-tokoh gereja yang
tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com yaitu: Anselm Of
Canterbury (Anselmus dari Canterbury). Thomas Aquinas, Robert Bellarmine, John
Bunyan, Athanasius, John Chrysostom, Ulrich Zwingli, Ulrich Von Hutten, Soren
Kierkegaard, dan Martin Luther King, Jr. Ketika
nama Yohanes Calvin saya lacak, saya temukan nama Yohanes Manhitu, putra asal Sunu (Noemuti), Timor Barat/Timor
Tengah Utara, tercatat sebagai Authors dalam
BookerWorm.com. Dengan demikian, dari 653
tokoh (warga Indonesia) yang
dilacak, di mana terdapat dua puluh lima tokoh
yang tercatat sebagai Authors, bertambah
lagi satu tokoh yaitu Yohanes Manhitu yang terdaftar juga
namanya sebagai Authors sehingga
seluruhnya, dari 654 tokoh warga Indonesia yang dilacak, terdapat dua puluh enam tokoh warga Indonesia
yang terdaftar sebagai Authors di BookerWorm.com. Saya
yakin, masih banyak pengarang Indonesia asal berbagai daerah yang—bila
terus dilakukan pelacakan—dapat ditemukan tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com. Namun kelihatannya cukup
mahal juga jikalau memperhatikan kenyataan, bahwa dari 654 tokoh (warga
Indonesia) yang dilacak itu hanya
terdapat dua puluh enam tokoh
saja yang tercatat sebagai Authors dalam
BookerWorm.com.
Sementara itu, dari 56 tokoh kristen warga negara asing yang
dilacak, terdapat sebelas tokoh yang tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com sebagaimana telah
disebutkan di atas. Dua tokoh di antaranya adalah teolog terkemuka, yaitu Karl Barth dan John A.T. Robinson. Saya merasa bangga, dan memang sungguh fenomenal, karena
sebagai seorang pengarang kristen yang menghadirkan
buku Kristen dalam Sastra Indonesia (1977)—tema
yang dipolemikkan di Jakarta pada awal tahun 1970—bisa berada dalam satu “Rumah
Karya Agung” (The Home of Great Writing - BookerWorm.com)
bersama-sama dengan teolog kristen Karl Barth dan John A.T. Robinson. Dan juga di dalam “Rumah Karya Agung” itu terdapat pula sebelas tokoh gereja (dari
abad ke abad) sebagaimana telah disebutkan di atas. Ya, saya bangga, karena
sampai dengan saat saya melakukan pelacakan ini, belum terdapat satu tokoh Kristen (Protestan) dan/atau satu tokoh gereja Kristen (Protestan) terkemuka di Indonesia yang namanya tercatat di BookerWorm.com sebagai Authors, kecuali hanya terdaftar di Virtual International Authority File (VIAF)
saja.
Catatan antara
(keempat)
Pada 10 Maret 2014 malam, saya baca di blog bukubichara
di internet sebuah artikel berjudul
“Yang Membingungkan di Awal Tahun: 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh”
yang dipilih/ditetapkan oleh “8 Anggota
Tim Penilai”. Nama “33 Tokoh Sastra Indonesia (yang dinilai) Paling Berpengaruh”
dan nama “8 Anggota Tim Penilai” itu, telah terdapat dalam daftar nama 212
tokoh yang saya lacak pertama kali untuk mengetahui apakah di antara mereka ada
yang terdaftar sebagai Authors di BookerWorm.com. Nama 33 tokoh sastra itu
saya tandai dengan huruf cetak tebal. Dan nama “8 Anggota Tim Penilai” itu pun saya
tandai dengan huruf cetak kursif tebal untuk memudahkan pengenalan.
Sesuai hasil pelacakan, dari 33 nama tokoh sastra itu ada dua tokoh yang tercatat sebagai Authors di
BookerWorm.com yaitu, Idrus dan Pramoedya Ananta Toer. Kedua tokoh sastra itu pun tercatat di
Virtual International Authority File (VIAF). Sedangkan 31 tokoh sastra lainnya, hanya 30 tokoh saja yang tercatat bersama karya tulisnya di Virtual International Authority File (VIAF); dan satu
tokoh, yaitu Denny Januar Ali (Denny
JA) dan karya tulisnya belum
tercatat di Virtual International
Authority File (VIAF). Mereka (31
tokoh sastra yang dikatakan paling berpengaruh itu) belum berhasil masuk ke “Rumah Karya Agung” (The Home of Great
Writing): BookerWorm.com, sekali pun
beberapa orang dari 31 tokoh sastra itu sudah lama “dikenal sebagai tokoh
sastra yang mempunyai reputasi dan dihormati”. Inilah yang menyebabkan saya
heran dan bertanya-tanya: mengapa beberapa orang dari 31 tokoh sastra Indonesia
(yang dikatakan) paling berpengaruh itu, yang pada kenyataannya memiliki banyak
karya tulis yang disanjung-sanjung, tidak ada satu pun yang tercatat sebagai
Author dalam BookerWorm.com kecuali
hanya tercatat dalam Virtual
International Authority File (VIAF) saja.
Selanjutnya, dari “8 Anggota Tim
Penilai” yang menetapkan “33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh”, hanya satu orang saja yang namanya tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com yaitu Maman S. Mahayana. Sedangkan
tujuh anggota lainnya, hanya empat anggota yang nama dan karya
tulisnya tercatat di Virtual International Authority File (VIAF), sedangkan tiga orang lainnya belum tercatat bersama karya tulisnya di Virtual International Authority File (VIAF).
Berdasarkan catatan di atas, saya ingin menyampaikan komentar sebagai berikut:
Pertama, penyebutan “Tokoh
Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” yang diberikan kepada 33 tokoh sastra oleh
“8 Anggota Tim Penilai” itu, menurut penilaian saya sangat mubazir dan mengada-ada. Sebab, apalah arti menyandang
predikat “Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” padahal di “tingkat dunia”
profil para tokoh sastra itu tidak
dimasukkan dalam “Rumah Karya Agung” (BookerWorm.com)
di mana terdapat di dalamnya profil tokoh-tokoh Authors dunia misalnya: Armando Salvatore, Khalil Gibran,
Darcel Turner, Stephen King, Ernest
Hemingway, Charles Dickens, John Miton, dan William Shakespeare? Dan selain
itu, tidakkah 31 tokoh sastra (tidak termasuk Idrus dan Pramoedya Ananta Toer,
karena ketiga orang pengarang ini telah tercatat sebagai Authors di
BookerWorm.com) yang didaulat sebagai tokoh sastra Indonesia paling berpengaruh
itu menyadari, bahwa di tingkat dunia
versi BookerWorm.com, mereka masih “berada
satu level” di bawah level yang ditempati 26 tokoh pengarang warga Indonesia sesamanya yang telah dicatat
sebagai Authors dalam BookerWrm.com: The Home of Great Writing, sedangkan mereka belum dicatat di sana?
Kedua, tim penilai yang
terdiri atas 8 orang itu dibentuk oleh siapa demi kepentingan dan reputasi
“Sastra Indonesia skala nasional”? Dan bagaimanakah keterpujian mereka dalam
dunia sastra dan kepengarangan? Apakah tidak mungkin “8 Anggota Tim Penilai”
itu dibiayai dan bekerja demi fungsi kepentingan pihak tertentu? Saya hanya
mengakui keterpujian satu anggota tim
penilai saja, yaitu Maman S. Mahayana, bukan
karena ia seorang yang bergelar Doktor dan Profesor, melainkan karena Maman S. Mahayana, Idrus,
dan Pramoedya Ananta Toer merupakan
tokoh sastrawan yang telah terhisab dalam 26 tokoh pengarang Indonesia yang
telah tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com:
The Home Of Great Writing yang
berpusat di Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar