Di
pusaran Pukuafu
Di
pusaran Pukuafu
seorang
ibu muda duduk di buritan perahu.
Di
pangkunya terlelap buah hatinya
yang
berumur sembilan bulan.
pelan-pelan
dibukanya ransel
lalu
dikuluarkannya sekuntum bunga kemboja
yang
disiapkan sebelum berlayar.
Sang
ibu muda melepaskan bunga itu ke pusaran Pukuafu.
sambil
menatap tanpa memejam-mejamkan mata
ke
arah bunga yang semakin menjauh.
Aura
wajah sang ibu muda berwarna abu-abu
terlihat bibir mulutnya komat-kamit
mengucapkan kalimat:
papa sayang, akan kukenang kau selamanya.
Sementara
di haluan
seorang
bocah usia enam tahun
menitikkan
airmata sambil mengeluh:
papa,
mama telah biarkan aku telantar.
a.
g. hadzarmawit netti
kupang,
2092012