Deskripsi

“Lengkung SPEKTRUM FAJAR SENJA aneka warna KASIH SETIA ALLAH yang mengayomi JEJAK LANGKAH KEHIDUPAN bertanda nama 'BELUM'!"

Kamis, 18 Maret 2021

Jejak Langkah Kehidupan & Pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay Berdasarkan Teori Vibrasi

 Oleh: A. G. Hadzarmawit Netti

 

Drs. Herman Ebenhard Lay

BAGIAN PERTAMA

Daftar Riwayat Hidup dan Pekerjaan

 I.   Nama             :  Drs. Herman Ebenhard Lay.

      TTL                :  Rote, Ringgou, 08 Maret 1940.

      Pendidikan     : - SD 1955, berijazah.

                               - SMP Nasional Ba’a, Rote 1959,

                                  Berijazah.             

                               - SGA Negeri Kupang 1963, ber-

                                  Ijazah. 

                               - PGSLP Negeri Kupang 1971,

                                  berijazah.

                               - Sarjana (S1) FKIP Undana    

                                 Kupang 1987, berijazah.

II.  Perkawinan    : Menikah dengan Istri, Maritjie Madalien Lay-Salean 

                               di Rote - Ringgou pada tanggal 28  Desember1966.

III. Riwayat Pekerjaan:

1.      Juli 1963, diangkat menjadi  PNS/Guru SD dan ditempatkan pada SD Negeri Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao sekarang. (No./Tanggal Surat Keputusan terbaca).

2.      Juli 1971, diangkat menjadi Kepala SD Negeri Papela, Kecamatan Rote Timur. (No./Tanggal Surat Keputusan Terbaca). Juli 1977 sampai Juli 1982, diangkat menjadi Anggota DPRD Kabupaten Kupang, dari unsur Partai Golkar. (No./Tanggal Surat Keputusan terbaca).

3.      Juli 1982 sampai Juli 1987, kembali diangkat menjadi Anggota DPRD Kabupaten Kupang dari unsur Partai Golkar. (No./Tanggal Surat Keputusan terbaca). Tahun 1988, diangkat menjadi Kepala SD Inpres Rarano, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao sekarang. (No./Tanggal Surat Keputusan terbaca).

4.      Tahun 1991, diangkat menjadi Penilik TK/SD pada Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao sekarang. (No./Tanggal Surat Keputusan terbaca).

5.      Tahun 1993, pindah ke Kupang, dan ditempatkan pada Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang dan ditempatkan sebagai Penilik TK/SD pada Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kupang Tengah di Tarus. (No./Tanggal Surat Keputusan terlampir).

6.      Pada tanggal 01 April 2000 dipensiunkan dengan hormat, dengan masa kerja 37 tahun 6 bulan dalam Golongan IIId. (No./Tanggal Surat Keputusan terbaca). Surat Keputusan diterima dengan ucapan syukur pada Tuhan, yang telah menuntun perjalanan hidup ini menurut kehendak-Nya.

Dalam liku-liku kehidupan penuh tantangan, Allah tetap berjalan di depan menjadi tiang awan pada siang hari, dan menjadi tiang api di malam hari, dan kupahami itu semua, bahwa langkahku diatur  oleh Tuhan.

IV. Kegiatan sosial/kemasyarakatan.

1.      Ketua PGRI Kecamatan Rote Timur Tahun 1971 – 1993. Ketua Golkar Kecamatan Rote Timur Tahun 1973 – 1993.

2.      Ketua PGRI Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Tahun 1995 – 2000).

3.      Ketua Golkar Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang Tahun 2005 – 2010.

4.      Anggota Majelis Gereja Jemaat Kefas, Kampung Baru Tahun 1996 hingga Tahun 2020 (bulan Januari).

5.      Tim Penatar Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) Kabupaten Kupang.

6.      Tim Penatar Kader Penggerak Teritorial Desa, Partai Golkar Kabupaten Kupang.

7.      Juru Kampanye Golkar Kabupaten Kupang.

8.      Tim Penatar Guru-Guru SD pada Daerah Diseminasi PEQIP (Primary Education Quality Improvement Project) Kabupaten Kupang Tahun 1995 – 1998.

9.      Kepala Suku atau “MANE LEO LAMALU” yang memimpin 17 anak suku baik di Rote,  Kupang dan sekitarnya, Surabaya, Ambon, Jakarta.  Anak suku di Ambon dan Jakarta sudah sulit dijajaki, karena tinggalkan Rote lebih kurang 80 tahun lalu. Pada bulan Oktober 2013, prasasti marga “LAMALU” diresmikan di suatu  tempat yang bernama LESUBAFA” di Kelurahan Londalusi, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, yang ditandatangani oleh Bupati Rote Ndao: Drs. Leonar Haning, MM.

V. Anak dan Menantu: 16 orang.

     - Cucu sementara: 13 orang.

     - Cece sementara: 2 orang.

CATATAN:

Syukur kepada Tuhan yang telah memimpin jalan hidup rumah tangga kami mencapai usia 50 Tahun pada tanggal 28 Desember 2016.

Untuk diingat oleh  anak-cucu, agar dalam hidup ini selalu berpedoman pada doa Agur anak Yake seperti tertulis dalam Amsal 30:7,8,9.

            Demikianlah Daftar Riwayat Hidup dan Pekerjaan ini saya buat secara singkat, untuk diingat dan dikenang bagi siapa saja yang bersimpati pada saya, disertai permohonan maaf untuk semua yang ditinggalkan.

Kupang, 14 Juli 2019

                                             ttd.

Drs. Herman Ebenhard Lay

***

BAGIAN KEDUA

Penyelisikan Jejak Langkah Kehidupan dan Pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay Berdasarkan Teori Vibrasi

Jejak langkah kehidupan dan pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay dapat diselisik  dari vibrasi tahun kelahiran dan luas siklus vibrasi tahun kelahiran. Selain itu, vibrasi peristiwa tertentu yang terjadi pada luas siklus vibrasi tahun kelahiran dalam hubungannya dengan vibrasi tahun kelahiran, dapat menentukan vibrasi jejak langkah kehidupan.

Berikut ini saya akan menyelisik vibrasi tahun kelahiran Drs. Herman Ebenhard Lay untuk melihat keterkaitan luas siklus vibrasi tahun kelahiran dengan peristiwa-peristiwa dan/atau kejadian-kejadian yang dialami oleh Drs. Herman Ebenhard Lay sebagaimana tercatat dalam Daftar Riwayat Hidup dan Pekerjaannya.

Pertama

            Drs. Herman Ebenhard Lay lahir pada tahun 1940. Skor luas siklus vibrasi tahun 1940 ditentukan sebagai berikut: 1+9+4+0 = 14; 1+4 = 5. Selanjutnya, kita jumlahkan angka tahun kelahiran 1940 dengan angka 5 (skor luas siklus vibrasi tahun  kelahiran secara terus menerus sebagai berikut:   1940+5 = 1945; 1945 + 5 = 1950; 1950 +5 = 1955; 1955+5 = 1960; 1960+5 = 1965: 1965+5 = 1970; 1970+5 = 1975; 1975+5 = 1980; 1980+5 = 1985’ 1985+5 = 1990; 1990+5 = 1995; 1995+5 = 2000; 2000+5 = 2005; 2005+5 = 2010; 2010+5 = 2015; 2015+5 = 2020……

            Dalam analisis di atas, angka-angka tahun yang dicetak kursif  tebal warna merah yaitu tahun  1940 – 1955 – 1965 - 1995 – 2000 – 2005 – 2010 - 2020 adalah tahun-tahun yang di dalamnya tersirat vibrasi jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard Lay, yang dapat dijelaskan sesuai Daftar Riwayat Hidup dan Pekerjaan Singkat sebagai berikut:

1.      Tahun 1940  adalah tahun  kelahiran Herman Ebenhard Lay.

2.      Tahun 1955 adalah tahun Herman Ebenhard Lay menamatkan pendidikan  Sekolah Dasar (SD).

3.      Tahun 1965 adalah tahun yang tersirat di dalamnya  vibrasi yang membahayakan kehidupan Herman Ebenhard Lay, akan tetapi tersirat pula kuasa Allah yang meluputkan dan/atau menyelamatkan Herman Ebenhard Lay dari bahaya (kematian) yang menghadangnya. Kisahnya begini: Pada tahun 1965, ketika terjadi G-30-S/PKI, Herman Ebenhard Lay sebagai tokoh angkatan muda yang cinta NKRI yang berasaskan Pancasila terpanggil untuk—bersama aparat kepolisian—melakukan penangkapan terhadap anggota-anggota PKI yang terinventarisir di Kecamatan Rote Timur. Pada waktu itulah Herman Ebenhard Lay dihadang oleh seorang anggota PKI yang menggunakan sebuah senjata api rakitan laras panjang  dua lop (laras). Dalam jarak dekat lebih kurang 15 meter atau 20 meter, Herman Ebenhard Lay ditembak , namun senjata api dua lop itu tidak meletus.

4.      Tahun 1995 sampai tahun 2000, adalah tahun pengabdian Herman Ebenhard Lay sebagai Ketua PGRI Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

5.      Tahun 2000, Herman Ebenhard Lay mengakhiri pengabdiannya sebagai Ketua PGRI Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Di samping itu, pada tanggal 1 April 2000 Herman Ebenhard Lay dipensiunkan dengan hormat dari jabatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan masa kerja 37 tahun 6 bulan dalam Golongan IIId. Surat Keputusan Pensiun diterima dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang telah menuntun jejak langkah kehidupan dalam pengabdian sebagai Pegawai Negeri Sipil menurut kehendak-Nya.

6.      Tahun 2005 sampai tahun 2010, tahun pengabdian Herman Ebenhard Lay sebagai Ketua Golkar Kecamatan Kelapa Lima, dalam daerah  pemerintahan Kota Kupang.

Tahun 2020, Herman Ebenhard Lay mengakhiri masa pelayanannya sebagai Presbiter Jemaat Kefas Kampung Baru, Kupang dalam denominasi Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).

Kedua

            Jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard Lay ditentukan pula oleh vibrasi tahun 1955, yaitu tahun Herman Ebenhard Lay menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD). Skor luas siklus vibrasi tahun 1955 diperhitungkan sebagai berikut: 1+9+5+5 = 20; 2+0 = 2. Luas siklus vibrasi tahun 1955, yakni 2, dalam hubungannya dengan jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard Lay  adalah sebagai berikut:  1955+2  = 1957; 1957+2 = 1959; 1959+2 = 1961; 1961+2 = 1963; 1963+2 = 1965; 1965+2 = 1967; 1967+2 = 1969; 1969+2 = 1971; 1971+2 = 1973; 1973+2 = 1975; 1975+2 = 1977; 1977+2 = 1979; 1979+2 = 1981; 1981+2 = 1983; 1983+2 = 1985; 1985+2 = 1987; 1987+2 =1989 1989+2 = 1991: 1991+2 = 1993; 1993+2 = 1995; 1995+2 = 1997; 1997+2 = 1999; 1999+2 = 2001; 2001+2 = 2003; 2003+2 = 2005; 2005+2 = 2007; 2007+2 = 2009; 2009+2 = 2011; 2011+2 = 2013; 2013+2 = 2015; 2015+2 = 2017; 2017+2 = 2019…...

            Dalam analisis di atas, angka-angka tahun yang dicetak kursif tebal warna merah yaitu tahun  1955 – 1959 – 1963 – 1965 – 1967 –  1971 –  1973 – 1977 – 1987 – 1991 – 1993 – 1995 – 2005 – 2013- 2019 adalah tahun-tahun yang di dalamnya tersirat jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard  Lay yang dapat dijelaskan  sesuai Daftar Riwayat Hidup dan Pekerjaan Singkat sebagai berikut:

1.      Tahun 1955, Herman Ebenhard Lay menamatkan pendidikan  Sekolah Dasar (SD).

2.      Tahun 1959, Herman Ebenhard Lay menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

3.      Tahun 1963, Herman Ebenhard Lay menamatkan pendidikan  Sekolah Guru [Tingkat Atas] (SGA), dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Guru  Sekolah Dasar (SD) Negeri Papela, Kecamatan yang digunakan oleh pelaku Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao sekarang.

4.      Tahun 1965, Herman Ebenhard Lay dihadang dan ditembak oleh anggota PKI yang hendak ditangkap di Kecamatan Rote Timur, namun senjata rakitan dua lop yang digunakan oleh pelaku tidak meletus (telah dijelaskan pada keterangan butir 3 bagian pertama di atas).

5.      Tahun 1967, Herman Ebenhard Lay bersama A. G. Hadzarmawit Netti—atas perkenanan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja—berhasil meredam perpecahan Jemaat GMIT di Ringgou, Kecamatan Rote Timur.

6.      Tahun 1971, Herman Ebenhard Lay menyelesaikan pendidikan PGSLP Negeri Kupang.

7.      Tahun 1971, Herman Ebenhard Lay diangkat menjadi Kepala SD dan ditempatkan pada SD Negeri Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao sekarang.

8.      Tahun 1971 sampai tahun 1993, menjabat sebagai Ketua PGRI Kecamatan Rote Timur.

9.      Tahun 1973 sampai tahun 1993, menjabat sebagai Ketua Golkar Kecamatan Rote Timur.

10.  Tahun 1977 sampai tahun 1982 dan tahun 1982 sampai tahun 1987, Herman Ebenhard Lay diangkat menjadi Anggota DPRD Kabupaten Kupang selama dua periode masa jabatan dari unsur GOLKAR (Kini Partai GOLKAR).

11.  Tahun 1987, Herman Ebenhard Lay menyelesaikan studi Strata 1 Jurusan Sejarah pada FKIP UNDANA Kupang dan menyandang gelar Doktorandus (Drs.).

12.  Tahun 1991, Herman Ebenhard Lay diangkat menjadi Penilik TK/SD pada Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao sekarang. 

13.  Tahun 1993, Herman Ebenhard Lay dipindahkan ke Kupang dan ditempatkan pada Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang; dan ditempatkan sebagai Penilik TK/SD pada Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kupang Tengah di Tarus.

14.  Tahun 1995 sampai tahun 2000, menjabat sebagai Ketua PGRI Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

15.  Tahun 1995 sampai tahun 1998, tergabung dalam Tim Penatar Guru-Guru SD pada daerah Diseminasi PEQIP (Primary Education Quality Improvement Project) Kabupaten Kupang tahun 1995 sampai tahun 1998.

16.  Tahun 2005 sampai tahun 2010, menjabat sebagai Ketua GOLKAR Kecamatan Kelapa Lima, daerah pemerintahan Kota Kupang.

17.  Tahun 2013, dipilih menjadi Kepala Suku “Mane Leo Lamalu”  yang memimpin 17 anak suku yang tersebar baik di Pulau Rote, Kabupaten Kupang dan sekitarnya, baik yang tersebar sampai di Surabaya, Ambon, Jakarta. Anak suku yang tersebar di Ambon dan Jakarta sudah sulit dijajaki karena telah meninggalkan Pulau Rote kurang lebih 80 tahun yang lalu. Pada bulan Oktober 2013, prasasti marga “LAMALU” diletakkan, diresmikan dan ditandatangani oleh Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, M.M., di suatu tempat bernama LESUBAFA Kelurahan Londalusi, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao.

18.  Tahun 2019 (Januari sampai Desember), tahun terakhir Herman Ebenhard Lay mengemban tugas pelayanan sebagai Presbiter (Anggota Majelis Gereja Jemaat Kefas Kampung Baru Kupang) dalam denominasi Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), yang diemban sejak tahun 1996.

Ketiga

            Jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard Lay ditentukan pula oleh luas siklus vibrasi tahun 1955 dalam hubungannya dengan tahun kelahirannya, yaitu tahun 1940. Telah dianalisis di atas bahwa luas siklus vibrasi tahun 1955yaitu tahun Herman Ebenhard Lay menamatkan pendidikan Sekolah Dasar—adalah 2. Dalam kaitannya dengan tahun kelahiran Herman Ebenhard Lay yaitu tahun 1940, analisisnya sebagai berikut: 1940+2 = 1942; 1942+2 = 1944; 1944+2 = 1946; 1946+2 = 1948; 1948+2 = 1950; 1950+2 = 1952; 1952+2 = 1954; 1954+2 = 1956; 1956+2 = 1958; 1958+2 = 1960; 1960+2 = 1962; 1962+2 = 1964; 1964+2 = 1966; 1966+2 = 1968; 1968+2 = 1970; 1970+2 = 1972; 1972+2 = 1974; 1974+2 = 1976; 1976+2 = 1978; 1978+2 = 1980; 1980+2 = 1982; 1982+2 = 1984; 1984+2 = 1986; 1986+2 = 1988; 1988+2 = 1990; 1990+2 = 1992; 1992+2 = 1994; 1994+2 = 1996; 1996+2 = 1998; 1998+2 = 2000; 2000+2 = 2002; 2002+2 = 2004; 2004+2 = 2006; 2006 +2 = 2008; 2008+2 = 2010; 2010+2 = 2012; 2012+2 = 2014; 2014+2 = 2016; 2016+2 = 2018; 2018+2 = 2020 …...

            Dalam analisis di atas, angka-angka tahun yang dicetak kursif tebal warna merah yaitu tahun  1940 – 1966 – 1982 – 1988 – 1996 – 1998 – 2000 – 2010 – 2016 – 2020 adalah tahun-tahun yang di dalamnya tersirat jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard Lay yang dapat dijelaskan sesuai Daftar Riwayat Hidup dan Riwayat Pekerjaan sebagai berikut:

1.      Tahun 1940 adalah tahun kelahiran Herman Ebenhard Lay.

2.      Tahun 1966 (tanggal 28 Desember) adalah tahun pernikahan Herman Ebenhard Lay dengan Maritjie Madalien Lay-Salean di Rote-Ringgou. Ini memberi petunjuk bahwa Herman Ebenhard Lay dan Maritjie Madalien Salean adalah jodoh (dua insan [laki-laki dan perempuan] yang cocok menjadi suami atau istri); pasangan hidup yang tepat.

3.      Tahun 1982 sampai tahun 1987, Herman Ebenhard Lay mengemban tugas sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kupang dari unsur GOLKAR.

4.      Tahun 1988, Herman Ebenhard Lay diangkat menjadi Kepala SD Inpres Rarano Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao sekarang.

5.      Tahun 1996, Herman Ebenhard Lay menjadi Presbiter (Anggota Majelis Gereja Jemaat Kefas Kampung Baru, Kupang) dalam denominasi Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) hingga tahun 2019.

6.      Tahun 2000, Herman Ebenhard Lay mengakhiri pengabdiannya sebagai Ketua PGRI Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Di samping itu, pada tanggal 1 April 2000 Herman Ebenhard Lay dipensiunkan dengan hormat dari jabatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan masa kerja 37 tahun 6 bulan dalam Golongan IIId.

7.      Tahun 2016, pada tanggal 28 Desember, atas perlindungan Allah Yang Mahakasih di dalam Yesus, Tuhan dan Juruselamat, Herman Ebenhard Lay dan Maritjie Madalien Lay-Salean merayakan Tahun Pernikahan Emas, yaitu 50 tahun usia persekutuan hidup berumah tangga sebagai suami dan istri.

8.      Tahun 2020 Herman Ebenhard Lay mengakhiri masa pengabdian dan pelayanannya sebagai Presbiter Jemaat Kefas Kampung Baru Kupang dalam denominasi Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).

Berdasarkan tiga langkah penyelisikan dan analisis atas jejak langkah kehidupan dan pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay menurut teori vibrasi sebagaimana diwedarkan di atas, maka luas siklus vibrasi tahun-tahun jejak langkah kehidupan dan pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay yang lahir pada 8 Maret 1940 dapat digambarkan secara terpadu sebagai berikut: 1940 – 1955 – 1959 – 1963 – 1965 – 1966 – 1971 – 1973 – 1977 – 1982 – 1987 – 1988 – 1991 – 1993 – 1995 – 1996 – 1998 – 2000 – 2005 – 2010 – 2013 – 2016 – 2019 – 2020.

***

BAGIAN KETIGA

Refleksi Teologis-Alkitabiah atas Jejak Langkah  Kehidupan dan Pengabdian

Drs. Herman Ebenhard Lay

Memperhatikan keseluruhan analisis jejak langkah kehidupan dan pengabdian di atas maka terlihat dengan sangat jelas bahwa jejak langkah kehidupan dan pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay tergolong pola ketiga dari sembilan pola jejak langkah kehidupan manusia, dalam menggenapi kesaksian kitab Mazmur 139:13-16: “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.”

            Dalam Mazmur 139:13-16 tersebut terdapat sembilan ungkapan yang sangat mengesankan jika ditafsirkan secara metaforis. Akan tetapi berkenaan dengan jejak langkah kehidupan dan pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay, saya hanya akan menjelaskan satu ungkapan yang terdapat dalam ayat yang berbunyi: Engkaulah yang membentuk buah pinggang-ku, menenun aku dalam kandungan ibuku.”

            Menenun bersinonim dengan kata menganyam, menjalin, “merangkai atau menghubungkan beberapa peristiwa”. Sejak dalam kandungan ibu, Allah telah menenun Herman Ebenhard Lay ketika masih berwujud janin yang ditenun menjadi bayi selama lebih kurang sembilan bulan tujuh hari, sampai dilahirkan  pada 8 Maret 1940. Allah juga yang menenun pertumbuhan Herman Ebenhard Lay (melalui perantaraan orang tua) sejak masih sebagai bayi yang baru dilahirkan, hingga memasuki usia anak-anak yang matang untuk disekolahkan. Pendidikan Sekolah Dasar yang diselesaikan oleh Herman Ebenhard Lay pada tahun 1955  adalah hasil tenunan Allah yang terkait erat dan serasi dengan tahun 1940, yakni tahun kelahiran Herman Ebenhard Lay. Dan berdasarkan dua peristiwa yang kelihatan sangat sederhana yang terjadi pada tahun 1940 dan tahun 1955 ini, vibrasi jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard Lay (sebagaimana telah dianalisis pada Bagian Kedua: subpertama, kedua dan ketiga) dapat diamini sebagai hasil tenunan Allah dalam keseluruhan jalan hidup yang ditempuh dan/atau dilalui oleh Herman Ebenhard Lay antara tahun 1940 sampai tahun 2020. Bahkan pernikahan Herman Ebenhard Lay dengan Maritjie Madalien Salean pada tahun 1966  sesungguhnya telah ditenun pula oleh Allah menjadi jodoh (orang yang cocok menjadi suami atau istri) dalam jejak langkah kehidupan dan pengabdian, sehingga seperti Adam di Taman Eden, Herman Ebenhard Lay boleh berkata kepada Maritjie Madalien Salean [sebagai Hawa]: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku…” (Kejadian 2:23).

            Berdasarkan analisis singkat di atas maka sungguh benar kesaksian yang tertulis dalam Mazmur 47:23, “TUHAN menetapkan langka-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.” Timbul pertanyaan: orang sucikah Herman Ebenhard Lay? Jawabannya: Tidak! Herman Ebenhard Lay, sama seperti saya dan Saudara pembaca adalah orang berdosa—termasuk sama seperti semua orang percaya yang berimankan Yesus, maupun orang yang tidak berimankan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Sebagai orang percaya, Herman Ebenhard Lay—sama seperti saya dan Saudara pembaca yang juga adalah orang percaya—senantiasa bersandar, memohon, dan mengharapkan rahmat pengampunan serta tuntunan setiap waktu dari Allah yang diimani dalam Yesus Kristus. Berdasarkan keinsafan seperti inilah, Herman Ebenhard Lay bersaksi: “Dalam liku-liku kehidupan penuh tantangan, Allah tetap berjalan di depan menjadi tiang awan pada siang hari, dan menjadi tiang api di malam hari, dan kupahami itu semua, bahwa tiap langkahku diatur oleh Tuhan” (baca: alinea terakhir butir 8, pada bagian III, Riwayat Pekerjaan).

Jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard Lay, sebagaimana dianalisis secara komprehensif berdasarkan teori vibrasi pada Bagian Kedua karangan ini, sekaligus merupakan bukti [kebenaran] yang mengukuhkan keyakinan Ayub atas kemahakuasaan Allah, yang Ayub ungkapkan dalam kalimat bermajas interogasi: “Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?”  Sungguh benar, bahwa Allah menetapkan dan menghitung segala langkah, sama seperti yang disaksikan pula oleh penulis kitab Amsal: “Hati manusia-memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHAN-lah yang menentukan arah langkahnya” (Amsal 16:9).

Jejak langkah kehidupan dan pengabdian Herman Ebenhard Lay yang dianalisis dalam karangan ini juga memberikan petunjuk kuat, bahwa Allah memberikan tempat lapang untuk langkah kehidupan Herman Ebenhard Lay, dan di sepanjang jejak langkah kehidupannya mata kakinya tidak goyah. Berdasarkan realitas faktual dan realitas objektif ini, maka Herman Ebenhard Lay pantas bersyukur kepada Allah yang diimaninya di dalam Yesus Kristus, sesuai dengan yang tertulis dalam kitab 2 Samuel 22:37, “Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah”. Dan lantaran tuntunan, penyertaan, dan perlindungan Allah pula, setiap orang yang senantiasa bersandar pada-Nya boleh merasa lega dan bersyukur: “apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” (Mazmur 37:24). ***

Catatan Penutup

Penyelisikan dan Analisis Jejak Langkah Kehidupan & Pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay (selanjutnya dalam catatan penutup ini akan saya sapa, H. E. Lay) sebagaimana diwedarkan di atas ini saya lakukan pada bulan Agustus 2019, setelah  H. E. Lay menyerahkan kepada saya Daftar Riwayat Hidup dan Pekerjaannya pada tanggal 14 Juli 2019 untuk diselisik dan dianalisis. Pada bulan Mei 2020, saya serahkan satu eksemplar hasil penyelisikan dan analisis  yang telah dicetak dalam format buklet  kepada H. E. Lay disertai sebuah catatan:

“Sdr. H. E. Lay yang saya kasihi dalam Yesus Kristus! Buklet ini sangat indah untuk dijadikan sebagai sebuah memorial! Mazmur 90:10 mencatat usia harapan hidup manusia (secara rata-rata) yaitu 70 tahun—80 tahun! Karena itu, semoga buklet ini diperbanyak untuk dijadikan sebagai pegangan kenang-kenangan bagi istri, kerabat, serta  anak-cucu. Alkitab memberi petunjuk dalam bahasa metafora bahwa ada “usia harapan hidup di atas rata-rata” yakni “90 tahun—100 tahun, bahkan di atas 100 tahun” (Yesaya 65:20).. Namun kita tidak usah berpikir jauh ke sana!”  H. E. Lay menyetujui  catatan yang saya berikan kepadanya.

Berdasarkan Teori Vibrasi yang saya terapkan dalam penyelisikan dan analisis, ternyata luas siklus vibrasi jejak langkah kehidupan dan pengabdian Drs. Herman Ebenhard Lay yang lahir pada 8 Maret 1940 akan mencapai puncaknya pada tahun 2020. Dan ternyata benar!

Pada tanggal 3 September 2020, sekitar jam 23.00 malam,  ALLAH—dalam Yesus Kristus—menjemput Drs. Herman Ebenhard Lay melalui jalan kematian. Herman Ebenhard Lay tutup usia! “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini. ‘Sungguh,’ kata Roh, ‘supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.’” (Wahyu 14:13). ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar