Deskripsi

“Lengkung SPEKTRUM FAJAR SENJA aneka warna KASIH SETIA ALLAH yang mengayomi JEJAK LANGKAH KEHIDUPAN bertanda nama 'BELUM'!"

Minggu, 26 Agustus 2018

Majas Interogasi



Oleh: A. G. Hadzarmawit Netti


INTEROGASI adalah kata adaptasi atau kata pungutan dari bahasa Inggris, “interrogation”, yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata “interrogation” dalam bahasa Inggris itu sendiri berasal dari bahasa Latin, interrogare, interrogatum; inter, artinya “di antara” dan rogare, artinya “bertanya”. Dalam bahasa Indonesia, “interogasi” diartikan dengan “hal menanyai (biasanya pada suatu penyelidikan)”, atau “mengajukan pertanyaan dengan harapan memperoleh jawaban secara wajar”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa cetakan pertama, edisi ke-4 tahun 2008, “interogasi” diartikan dengan “pertanyaan; pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan lisan yang bersistem”.

Minggu, 19 Agustus 2018

Majas Simile



Oleh: A. G. Hadzarmawit Netti


DALAM Forum BIBLIKA Jurnal Ilmiah Populer, No.9 – 1999, yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, terdapat tulisan Yonky Karman, M. Th (dosen Perjanjian Lama STT Bandung), berjudul “Puisi Dan Retorika Ibrani” (Ibid. Hlm.18-26). Berkenaan dengan “Gaya Bahasa”, Yonky Karman mengatakan begini: “Bahasa Alkitab bisa harfiah dan bisa juga simbolik. Ini dikarenakan orang Timur suka memakai bahasa simbolik atau gaya bahasa (figure of speech). Dalam gaya bahasa sebuah konsep dipandang dari konsep lain dan dari keduanya ditarik analogi. Efek psikologis dari bahasa simbolik tidak diragukan. Pendengar atau pembaca menjadi lebih terkesan.”  Selanjutnya, Yonky Karman menjelaskan sekitar 13 gaya bahasa: Simile, Metafora, Metonimia, Sinekdoke, Hiperbola, Personifikasi, Ironi, Apostrof, Aposiopese, Eufemisme, Merismus, Pengulangan, dan Permainan Kata (antara lain: Aliterasi, Asonansi, Onomatopi, dan Paronomasia).

Minggu, 12 Agustus 2018

Dari VIBRASI PILKADA Tahun 2018 Ke VIBRASI PILPRES Tahun 2019


  
(Oleh: A. G. Hadzarmawit Netti)

Pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serempak telah selesai  dilaksanakan pada 27 Juni 2018 dan pencoblosan ulang pada sejumlah TPS  di berbagai daerah pun telah dilakukan. Pelaksanaan pemungutan suara berjalan lancar, tidak ada kerusuhan berskala besar, sekalipun terjadi beberapa insiden di beberapa tempat. Sengketa hasil pilkada dari beberapa daerah kabupaten telah diajukan ke Mahkamah Konstitusi dan telah disidangkan. Sebagai seorang pionir teori vibrasi, saya terpanggil untuk mengemukakan opini tentang vibrasi kepeloporan beberapa pasangan calon gubernur dan bupati  yang maju pada pemilihan kepala daerah secara serempak pada 27 Juni 2018. Selain itu, saya juga mengemukakan opini tentang vibrasi kepeloporan calon presiden dan wakil presiden yang akan bersaing pada pemilihan presiden tahun 2019. Vibrasi keamanan dan gangguan keamanan dalam kaitannya dengan terorisme pun tidak luput dari perhatian saya.  Semuanya telah saya kemukakan dalam tulisan berjudul “Dinamika Vibrasi Politik Tahun 2018 – 2019” yang telah dipublikasikan di blog www.bianglalahayyom.blogspot.co.id edisi Jumat, 16 Maret 2018.