Deskripsi

“Lengkung SPEKTRUM FAJAR SENJA aneka warna KASIH SETIA ALLAH yang mengayomi JEJAK LANGKAH KEHIDUPAN bertanda nama 'BELUM'!"

Senin, 13 April 2015

Authors Indonesia Di BookerWorm.Com Dan Virtual International Authority File (Viaf) 2/5


(Oleh: A.G. Hadzarmawit Netti)

Ilustrasi: www.vebidoo.de

Catatan antara (pertama)


(1). Berkenaan dengan 212 tokoh yang disebutkan di atas ini,  lima belas tokoh saja yang profilnya terdapat dalam BookerWorm.com sebagai  Authors, yaitu: Mudji Sutrisno, Willy A. Hangguman,  Idrus, Sitor Situmorang, Budiman S. Hartoyo, Maman S. Mahayana, Faruk H.T., Sunardian Wirodono, Sindhunata, Pramoedya Ananta Toer, Yoseph Yapi Taum, Stephanus Djawanai, F. Rahardi, Heru Kesawa Murti,  dan A. G. Hadzarmawit Netti. Sedangkan pelacakan 197 tokoh lainnya dalam BookerWorm.com dinyatakan: “did not match any documents” sehingga tidak tercatat sebagai Authors. Padahal bila dilacak di Virtual International Authority File (VIAF), banyak di antara tokoh-tokoh tersebut memiliki karya tulis di beberapa perpustakaan mancanegara dan/atau di perpustakaan kelompok VIAF. Dapat ditambahkan pula bahwa  sebagian besar tokoh (197 tokoh) yang disebutkan di atas ini memiliki karya tulis yang tercatat dalam Virtual International Authority File (VIAF), dan telah memiliki nomor registrasi (VIAF ID) dan International Security Number Identification (ISNI-test). Di samping itu, ada pula yang sudah terdaftar namanya di VIAF tanpa pencantuman karya tulis, dan ada pula yang tidak terdaftar karena “did not match any documents” terkait dengan tokoh tersebut.


(2). Di antara 212 tokoh yang dicatat di atas, ada 33 tokoh sastrawan yang namanya dicetak dengan huruf tebal, Mereka adalah “Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” menurut penilaian “8 Anggota Tim Penilai”. Dan untuk memudahkan pengenalan, nama 8 anggota tim penilai  itu dicetak dengan huruf tebal kursif (miring). Mengenai “33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” dan “8 Anggota Tim Penilai” itu akan  saya tinjau dan komentari pada Catatan antara (keempat).

(3). Selain 212 tokoh  disebutkan di atas yang dilacak, saya lacak pula  375 tokoh (penulis) buku warga Indonesia yang saya pilih dari “Kepustakaan”  buku-buku  yang ditulis oleh Dr. M. Rafiek, M.Pd (Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik, 2010); Suwardi Endraswara (Metodologi Penelitian Sastra, 2003);  Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro (Teori Pengkajian Fiksi, 2012),  Jabrochim [editor] (Teori Penelitian Sastra, 2012), Rachmat Djoko Pradopo (Prinsip-Prinsip Kritik Sastra, 1994; Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya, 1995; Pengkajian Puisi, 2012); Nyoman Kutha Ratna  (Paradigma Sosiologi Sastra, 2011; Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra, 2007; Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta, 2005). Ternyata, ketika 375 tokoh penulis itu dilacak di BookerWorm.com, saya temukan 7 tokoh yang tercatat sebagai Authors yaitu: Iverdixon Tinungki,  Zainudin Fananie, Lukman Ali, T. Fatimah Djajasudarma, Rizal Mustansyir, Damardjati Supadjar, dan Koentjaraningrat.

            Dengan demikian, dari 587 tokoh (212 tokoh + 375) yang dilacak, terdapat dua puluh dua  tokoh yang tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com yaitu: Mudji Sutrisno, Willy A. Hangguman, Idrus, Sitor Situmorang, Budiman S. Hartoyo, Maman S. Mahayana, Faruk H.T., Sunardian Wirodono, Sindhunata, Pramoedya Ananta Toer, Yoseph Yapi Taum, Stephanus Djawanai, F. Rahardi, A.G. Hadzarmawit Netti, Iverdixon Tinungki,  Zainuddin Fananie, Lukman Ali,  T. Fatimah Djajasudarma. Rizal Mustansyir, Damardjati Supadjar,  Koentjaraningrat, dan Heru Kesawa Murti.

Catatan antara (kedua)

Pada hari Minggu, 23 Februari 2014 petang, saya melacak lagi 49 tokoh agama Kristen, dan 16 tokoh agama Islam, untuk mengetahui apakah di antara mereka ada yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com. Nama 49 tokoh  agama Kristen warga Indonesia itu yakni: J.B. Banawiratma, Indu’ Yohanis Panggalo, Trisno S. Sutanto, Maureen Rumaser, Wenas Kalangit, John Haba, Yusin Taguchi, Adji A. Sutama, Andar Ismail, A. Tri Giovanni, Daud Soesilo, Robert Setio, A. Gianto, Maurits Simatupang, Yakob Y. Tomatala, Tom Jacob, Yakub B. Susabda, Bambang Rusen Utomo, Anwar Tjen, Julian Sundarsingh, Theresia Huwae, Ruth Kadarmanto, Anite Solaiman, Sylvana Ranti-Apituley, Asteria T. Aritonang, Anne Kartawijaya, Riris K. Toha-Sarumpaet, Judy Soebroto, Martin Harun, Ariesto Hadi Sutopo, B.R. Usman Sihotang, Joas Adiprasetya, Meno Soebagjo, P. Toni Tantiono, Agustinus Setiawidi, Yonky Karman, S.O. Aitonam, Armand Barus, K.H. Tambur, B.A Pareira, T.A. Deshi Ramadhani, H.F. Mandaru, R.M.P. Hutabarat, A.H. Kustono, Y. Tridarmanto. Weinata Sairin, Stephen Tong, Budi Asali, Esra Alfred Soru,  Dan nama 17 tokoh agama Islam warga Indonesia itu yakni, Harun Nasution, H. Ahmad Basuni, Ba, T.M. Hasbi Ashshiddiqi, H. Bustami A. Gani, H. Muchtar Jahya, H.M. Toha Jahya Omar, H.A. Mukti Ali, Kamal Muchtar, H. Gazali Thaib, K.H.A. Masaddad, K.H. Ali Maksum, Busjairi Mudjidi, R.H.A. Soenarjo, Ahmad Syafi’i Ma’arif, Nurcholish Madjid, Alfian Malik, Kautsar Azhari Noer, dan Mohammad Quraish Shihab. Jadi, seluruhnya 65 tokoh.

Dari 49 tokoh agama Kristen tersebut di atas ini, ternyata tidak ada seorang pun yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com. Dan banyak pula dari 49 tokoh itu tidak terdaftar dan tidak memiliki karya tulis yang tersimpan di perpustakaan-perpustakaan kelompok VIAF. Sedangkan dari 17 tokoh Islam, ternyata ada dua tokoh yang tercatat dalam BookerWorm.com sebagai Authors yaitu Harun Nasution (lahir tahun 1919; meninggal tahun 1998) dan H. Ahmad Basuni, Ba (lahir pada tahun 1920, meninggal pada tahun 1990). Dengan demikian, dari hasil pelacakan terhadap 653 tokoh (587 tokoh multi spesialisasi dan agama, tambah 66 tokoh [49 tokoh Kristen dan 17 tokoh Islam]),  ada dua puluh lima tokoh yang profilnya terdapat dalam BookerWorm.com sebagai Authors yaitu: Mudji Sutrisno, Willy A. Hangguman, Idrus, Sitor Situmorang, Budiman S. Hartoyo, Maman S. Mahayana, Faruk H.T., Sunardian Wirodono, Sindhunata, Pramoedya Ananta Toer, Yoseph Yapi Taum,  Stephanus Djawanai, F. Rahardi, A. G. Hadzarmawit Netti,  Iverdixon Tinungki,  Zainudin Fananie, Lukman Ali, T. Fatimah Djajasudarma, Rizal Mustansyir, Damardjati Supadjar, Heru Kesawa Murti, Koentjaraningrat, Harun Nasution, Alfian Malik, dan H. Ahmad Basuni, Ba.

Catatan antara (ketiga)

Pada hari Selasa, 25 Februari 2014 malam, jam 23.45, saya mencoba melacak beberapa teolog dan pengarang kristen warga negara asing yang pernah saya baca karya tulis mereka baik secara utuh maupun fragmentaris. Saya ingin tahu, apakah di antara mereka ada yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com. Keingintahuan ini dipicu oleh keheranan yang muncul di benak saya: mengapa tokoh-tokoh Kristen di Indonesia yang nama-namanya telah saya sebutkan di atas  tidak ada satu pun yang tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com. Mengapa nama dan karya tulis mereka hanya terdaftar di Virtual International Authority File (VIAF) saja?  Padahal banyak di antara mereka bergelar Profesor, Doktor!

Ada 56 tokoh kristen warga asing (teolog dan pengarang) yang saya coba lacak yaitu: Karl Barth, Rudolf Bultmann, Christopher Barth, Reinhold Niebuhr, Paul Tillich, John A.T. Robinson, Emil Brunner, Dietrich Bonhoeffer, William Douglas Horden, Harvey Cox, Reginald H. Fuller, A.E. Wilder-Smith, Michael Cobley, David L. Edwards, Fenton Morley, Erik Routley, W.C. Wand, Bryan Green, E. Van De Berekamp, Max Warren, C.S. Lewis, E.L. Mascall, T.E. Utley, A. Leonard Griffith, Frans Johan Eliza Van Lennep, Brigido Batungbakal, David Boulton, Christopher Evans, Glyn Simon, James Ross, Alec Graham, F. Gerald Downing, H.E.W. Turner, John Lawrence, C. Leslie Mitton, Eusebius Of Caesarea, Martin Luther, Yohanes Calvin, Herbert McCabe, Theodore O. Wedel, John Chadwick, Laurence Freeman, John Macquarrie, A. W. Tozer, David Jenkins, Daniel Jenkins, R.H. Harrison, Donald Guthrie, B.B. Warfield, James Barr, Charles C. Ryrie, J. Ruef, Bernard Ramm, Francis Schaeffer, John Wenham, dan Leon Morris

Dari hasil pelacakan terhadap 56 nama yang disebutkan di atas ini ternyata  ada  sebelas nama yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com yaitu: Karl Barth, John A.T. Robinson, C.S. Lewis, John Lawrence, John Chadwick, Laurence Freeman, E. Van De Berekamp, Frans Johan Eliza Van Lennep, Eusebius Of Caesaria, Michael Cobley, dan A.W. Tozer.

Tokoh Martin Luther tercatat dalam BookerWorm.com sebagai Authors. Tetapi Yohanes Calvin, sekalipun terkenal sebagai reformator gereja kristen, namanya tidak tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com. Dan selanjutnya, saya temukan pula tokoh-tokoh gereja yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com yaitu: Anselm Of Canterbury (Anselmus dari Canterbury). Thomas Aquinas, Robert Bellarmine, John Bunyan, Athanasius, John Chrysostom, Ulrich Zwingli, Ulrich Von Hutten, Soren Kierkegaard, dan Martin Luther King, Jr.   Ketika nama Yohanes Calvin saya lacak, saya temukan nama Yohanes Manhitu, putra asal Sunu (Noemuti), Timor Barat/Timor Tengah Utara, tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com.  Dengan demikian, dari 653 tokoh (warga Indonesia) yang dilacak, di mana terdapat  dua puluh lima  tokoh yang tercatat sebagai Authors, bertambah lagi satu tokoh yaitu Yohanes Manhitu yang terdaftar juga namanya sebagai Authors sehingga seluruhnya, dari 654 tokoh warga Indonesia yang dilacak, terdapat dua puluh enam tokoh warga Indonesia yang terdaftar sebagai Authors di BookerWorm.com.  Saya yakin, masih banyak pengarang Indonesia asal berbagai daerah yang—bila terus dilakukan pelacakan—dapat ditemukan tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com. Namun kelihatannya cukup mahal juga jikalau memperhatikan  kenyataan, bahwa dari 654 tokoh (warga Indonesia) yang dilacak  itu hanya terdapat dua puluh enam  tokoh saja yang tercatat sebagai Authors dalam BookerWorm.com.

         Sementara itu, dari 56 tokoh kristen warga negara asing yang dilacak, terdapat sebelas  tokoh yang tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com sebagaimana telah disebutkan di atas. Dua tokoh di antaranya adalah teolog terkemuka, yaitu Karl Barth dan John A.T. Robinson. Saya merasa bangga, dan memang sungguh fenomenal, karena sebagai seorang pengarang kristen yang menghadirkan buku Kristen dalam Sastra Indonesia (1977)—tema yang dipolemikkan di Jakarta pada awal tahun 1970—bisa berada dalam satu “Rumah Karya Agung” (The Home of Great Writing - BookerWorm.com) bersama-sama dengan teolog kristen  Karl Barth dan John A.T. Robinson. Dan juga di dalam “Rumah Karya Agung”  itu terdapat pula sebelas tokoh gereja (dari abad ke abad) sebagaimana telah disebutkan di atas. Ya, saya bangga, karena sampai dengan saat saya melakukan pelacakan ini, belum terdapat satu tokoh Kristen (Protestan) dan/atau satu tokoh gereja Kristen (Protestan) terkemuka di Indonesia yang namanya tercatat di BookerWorm.com sebagai Authors, kecuali hanya terdaftar di Virtual International Authority File (VIAF) saja.

Catatan antara (keempat)
 
       Pada 10 Maret 2014 malam, saya baca di blog bukubichara di internet sebuah artikel  berjudul “Yang Membingungkan di Awal Tahun: 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” yang dipilih/ditetapkan oleh “8 Anggota Tim Penilai”. Nama “33 Tokoh Sastra Indonesia (yang dinilai) Paling Berpengaruh” dan nama “8 Anggota Tim Penilai” itu, telah terdapat dalam daftar nama 212 tokoh yang saya lacak pertama kali untuk mengetahui apakah di antara mereka ada yang terdaftar sebagai Authors di BookerWorm.com. Nama 33 tokoh sastra itu saya tandai dengan  huruf cetak tebal. Dan nama “8 Anggota Tim Penilai” itu pun saya tandai dengan huruf cetak kursif tebal untuk memudahkan pengenalan.

        Sesuai hasil pelacakan, dari 33 nama tokoh sastra itu ada dua tokoh yang tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com yaitu, Idrus dan Pramoedya Ananta Toer. Kedua tokoh sastra itu pun tercatat di Virtual International Authority File (VIAF). Sedangkan 31 tokoh sastra lainnya, hanya 30 tokoh saja yang tercatat bersama karya tulisnya di Virtual International Authority File (VIAF); dan satu tokoh, yaitu Denny Januar Ali (Denny JA) dan karya tulisnya belum tercatat di Virtual International Authority File (VIAF). Mereka (31 tokoh sastra yang dikatakan paling berpengaruh itu) belum berhasil masuk ke “Rumah Karya Agung” (The Home of Great Writing): BookerWorm.com, sekali pun beberapa orang dari 31 tokoh sastra itu sudah lama “dikenal sebagai tokoh sastra yang mempunyai reputasi dan dihormati”. Inilah yang menyebabkan saya heran dan bertanya-tanya: mengapa beberapa orang dari 31 tokoh sastra Indonesia (yang dikatakan) paling berpengaruh itu, yang pada kenyataannya memiliki banyak karya tulis yang disanjung-sanjung, tidak ada satu pun yang tercatat sebagai Author dalam BookerWorm.com kecuali hanya tercatat dalam Virtual International Authority File (VIAF) saja.

        Selanjutnya, dari “8 Anggota Tim Penilai” yang menetapkan “33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh”, hanya satu orang saja yang namanya tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com yaitu Maman S. Mahayana. Sedangkan tujuh anggota lainnya, hanya empat anggota yang nama dan karya tulisnya  tercatat di Virtual International Authority File (VIAF), sedangkan tiga orang lainnya belum tercatat bersama karya tulisnya di Virtual International Authority File (VIAF). Berdasarkan catatan di atas, saya ingin menyampaikan komentar sebagai berikut:

        Pertama, penyebutan “Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” yang diberikan kepada 33 tokoh sastra oleh “8 Anggota Tim Penilai” itu, menurut penilaian saya sangat mubazir dan mengada-ada. Sebab, apalah arti menyandang predikat “Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” padahal di “tingkat dunia” profil para tokoh sastra itu tidak dimasukkan dalam “Rumah Karya Agung” (BookerWorm.com) di mana terdapat di dalamnya profil tokoh-tokoh Authors dunia misalnya: Armando Salvatore, Khalil Gibran, Darcel  Turner, Stephen King, Ernest Hemingway, Charles Dickens, John Miton, dan William Shakespeare? Dan selain itu, tidakkah 31 tokoh sastra (tidak termasuk Idrus dan Pramoedya Ananta Toer, karena ketiga orang pengarang ini telah tercatat sebagai Authors di BookerWorm.com) yang didaulat sebagai tokoh sastra Indonesia paling berpengaruh itu menyadari, bahwa di tingkat dunia versi BookerWorm.com, mereka masih “berada satu level” di bawah level yang ditempati 26 tokoh pengarang warga Indonesia sesamanya yang telah dicatat sebagai Authors dalam BookerWrm.com: The Home of Great Writing,  sedangkan mereka belum dicatat di sana?

        Kedua, tim penilai yang terdiri atas 8 orang itu dibentuk oleh siapa demi kepentingan dan reputasi “Sastra Indonesia skala nasional”? Dan bagaimanakah keterpujian mereka dalam dunia sastra dan kepengarangan? Apakah tidak mungkin “8 Anggota Tim Penilai” itu dibiayai dan bekerja demi fungsi kepentingan pihak tertentu? Saya hanya mengakui keterpujian satu anggota tim penilai saja, yaitu Maman S. Mahayana, bukan karena ia seorang yang bergelar Doktor dan  Profesor, melainkan karena Maman S. Mahayana, Idrus,  dan Pramoedya Ananta Toer merupakan tokoh sastrawan yang telah terhisab dalam 26 tokoh pengarang Indonesia yang telah tercatat sebagai Authors  di BookerWorm.com: The Home Of Great Writing yang berpusat di Amerika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar